MARHABAN YAA RAMADHAN




Yaa rabb ...ajari kami bagaimana memberi sebelum meminta.., berfikir sebelum bertindak ., santun dalam berbicara,...tenang dalam gundah, diam ketika emosi melanda, bersabar dalam setiap ujian.. Jadikanlah kami orang yg selembut Abu Bakar Ash shidiq, sebijaksana Umar Bin Khatab, sedermawan Usman bii Affan, dan sepintar Ali bi Abi thalib..Sesederhana Bilal, setegar Khalid Bin walid...Aamiin..Ya Rabbal 'alamiin..



Marhaban Yaa Syarhu Ramadhan..

Marhaban Yaa syahru Qur'an

Marhaban Yaa Syahru Ibadah..



betapa bahagianya kami masih boleh bertemu denganmu lagi..serasa lebih dari bertemu sang kekasih karena engkau

terlalu berarti kedatanganmu. membawa harapan agar kami, umat ini keluar dari kegelapan menuju cahaya fitrimu yg

terang benderang. Malam seribu bulan sudah kami rindu dari sekarang, ketika langit menggenapkan semua perjanjiannya. menerima amanah rahmat hingga harinya bagi siapa saja yg mendaki jalan ini..Berpuasa bukan untuk mulut dan hati saja, namun berpuasa semata mata hanya untuk Illahi rabbi.. marhaban ya ramadhan..kami sambut engkau dengan segenap harapan agar kami jalani hari demi harimu nanti dengan sering memperbaiki diri...Sebab hidup bukan hari ini, yg ada disini tidaklah abadi..sedangkan disisi-Mu nanti yg abadi. Segala lelah, payah, segala sakit, segala duka dan derita, serta airmata dalam perjuangan iniakan Engkau ganti melalui ramadhan suci..Bawalah kami pada titik cahayatertinggi yg mampu kami daki melalui ramadhan suci..Basuhlah segala iri, dengki, ghibah, amarah dan fitnah, dusta, putus asa, malas serakah, bimbang dan sedih..Basuhlah dari kami segala yg menghalangi turunnya rahmat-Mu pada kami Ya Rabbi...

melalui ramadhan suci, cucilah dosa dosa kami hingga bersih.Di bulan suci ini, dihari yg penuh barokah ini, semoga kami

diberi kekuatan besar untuk bertahan menjalani malam2 Tarawih-Mu..Wahai ramadhan..Mengisi nafas dgn tilawah al Qur'an. jadikanlah kami perindu malam-Mu wahai pemilik ramadhan..Akankah Kau terima segala upaya kami yg dhoif,

fakir dan sangat mengharapkan ampunan-Mu Ya..Rabbi..Ampunilah segala salah dan khilaf selama ini karena kelalaian yg kami lakukan ..



Ya Rabbi .tuntunlah kami dijalan-Mu, menjalani hari2 suci- Mu..agar kami kembali kepada-Mu kelak dalam keadaan suci..

Agar kami termasuk hamba2 yg Engkau rindukan walaupun hambabukanlah termasuk hamba2 pilihan-Mu..

Marhaban yaa Syahru syiam..

selamat datang ramadhan .. kami sambut datangmu dgn semangat untuk menang..kami tunggu kedatanganmu dengan saling berkasih sayang.. kami tunggu kedatanganmu dengan segenap rindu dan harapan...

marhaban yaa syahru Magfirah.

marhaban yaa syahru Qur'an..

Marhaban Yaa syahru Ibadah..

GARAM DAN TELAGA



Suatu ketika, hiduplah seorang tua yg bijak. pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yg sedang dirungung banyak masalah. langkahnya gontai dan air mukanya yg ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yg tak bahagia.
tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yg bijak, hanya mendengarkan sengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam gaam dan meminta tamunya untuk mengambil segekas air. ditaburkan garam itu ke dalam gelas, lalu diaduknya perlahan. "coba minm ini, dan katakan bagaimana rasanya..", ujar Pak tua itu.

"Pahit..Pahit sekali", jawab sang tamu sambil meludah ke samping.
Pak tua itu, sedikit tersenyum. Ia lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yg tenang itu..
pak tua itu lalu menabur segenggam garam ke dalam telaga itu. dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu. "CObalah ambil air dari telaga ini dan minumlah . Saat tamu itu selesai mereguk air itu, Pak tua berkata lagi, " Bagaimana rasanya?"

"Segar." sahut tamunya. "Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?", tanya Pak tua lagi. "Tidak" jawab anak muda.
Dengan bijak , Pk tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda . ia lalu mengajak duduk berhadapan, bersimpuh disamping telaga itu. " Anak Muda, dengarlah.. Pahitnya kehidupan adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama dan memang akan tetap sama.
" Tapi, kepahitan yg kita rasakan akan sangat tergantung dari wadah yg kita miliki. Kepahitan itu akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkansegalanya. Itu semua akan tergantung dari hati kita. Jadi saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada suatu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hhatimu untuk menampung setiap kepahitan itu."

Pak tua itu lalu kembali memberi nasehat. " Hatimu adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kaln=bumu adalah tempatkamu menampung segalanya. Jadi Jangan jadikan hatimu tiu seperti gelas, Buatlah laksana telaga yg mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan."
keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu. dan Pak tua itu, si orang bijak itu, kembali menyimpan " segenggam garam", untuk anak muda lain, yg sering datang padanya membawa keresahan jiwa..

Kisah Ulat Dan Daun



Musim hujan telah tiba pepohonan menghijau kembali, rimbun dan indah. Beberapa ekor ulat menyeruak di antara daun-daun hijau itu yang bergoyang-goyang diterpa angin. ” Apa kabar daun yang cantik”!! sapanya. Tersentak daun hijau menoleh ke arah suara yang datang. “Oo, kamu ulat... badanmu tampak kecil dan kurus, mengapa?” tanya daun hijau. "Aku hampir tidak mendapatkan dedaunan untuk makananku, bisakah engkaumembantuku sobat dengan memberikan sebagian daunmu untuk ku makan?” kata ulat kecil lemah. “Tentu..tentu..mendekatlah kemari, ambilah sebagian daunku untuk kau makan,pilihlah yang kalian suka untuk kau makan”, Daun hijau berpikir, Jika aku memberikan sedikit dari tubuhku ini untuk makanan si ulat, aku akan tetap hijau, hanya saja aku akan kelihatan berlobang-lobang. tapi tak apalah.

Perlahan-lahan ulat menggerakkan tubuhnya menuju daun hijau. Setelah makan dengan kenyang, ulat berterima kasih kepada daun hijau yang telah merelakan bagian tubuhnya menjadi makanan si ulat. Ketika ulat mengucapkan terima kasih kepada sahabatnya yang mulia itu, ada rasa puas didalam diri daun hijau. Sekalipun tubuhnya kini berlobang disana sini namun ia bahagia bisa berbuat sesuatu untuk mahluk kecil yang lapar.

Tidak lama berselang ulat-ulat bermetamorfosis menjadi kupu-kupu yang cantik, mereka tidak pernah lupa kepada dedaunan yang menyediakan sebagian tubuhnya memberikan mereka makanan. "Hai daun yang cantik" sapa kupu-kupu, " ingatkah kau kepada kami?" "siapakah engkau wahai kupu-kupu yang cantik, tubuhku berlubang-lubang bagaimana bisa engkau katakan aku daun yang cantik?" jawab sang daun tidak emngenalinya. "bagi kami engkau tetap daun yang cantik...dulu kami adalah ulat yang engkau pernah beri makan dan tempat untuk berdiri, kini kami telah berubah menjadi kupu-kupu yang akan menghiburmu dengan menari-nari dan menyanyi sepanjang hari, berkat kebaikan engkau daun yang cantik" jawab kupu-kupu riang gembira. "terima kasih kupu-kupu yang cantik....walau aku tidak pernah mengharapkan balasan dari perbuatanku, tetapi kehadiranmu sunggu membahagiakan hatiku" jawab daun tersenyum bahagia.

Tak lama kemudian musim panaspun datang... daun-daun hijau berubah menjadi kering dan berubah warna. Akhirnya daun-daun jatuh berguguran, disapu orang dan dibakar.

HIKMAH
Hikmah kisah di atas adalah apa sebenarnya yang terlalu berarti di dalam hidup kita sehingga kita seringkali enggan menolong dengan berkorban sedikit saja bagi sesama? apakah kita bisa berbahagia sendirian? itu tidaklah mungkin, kebahagian akan datang kalau saja kita telah membahagiakan orang lain, terutama orang-orang yang kita cintai. Dan apakah keuntungannya apabila kita bakhil (pelit) dan perhitungan pada sesama? coba renungkan apakah kita akan bertambah kaya karenanya... lagipula pada akhirnya semua yang ada di muka bumi akan binasa, tidak ada yang kekal dan abadi.

Daun hijau yang baik mewakili orang-orang yang masih mempunyai “hati” bagi sesamanya. Yang tidak menutup mata ketika melihat sesamanya dalam kesulitan. Yang tidak membelakangi dan seolah-olah tidak mendengar ketika sesamanya berteriak minta tolong. Ia rela melakukan sesuatu untuk kepentingan orang lain dan sejenak mengabaikan kepentingan diri sendiri. merelakan kesenangan dan kepentingan diri sendiri bagi sesama memang tidak mudah, tetapi indah. Seperti ibu kita terutama dan bapak kita misalnya yang telah menunjukkan kasih sayangnya dengan memberikan segalanya kepada kita sejak kita masih dalam rahimnya, tanpa pernah mengharap kembali jasa-jasanya. Kini sudah sepatutnya kita membalas membahagiakannya dengan lebih memperhatikan kebutuhannya dan banyak mendo'akannya, serta senantiasa senyum jika berhadapan dengan mereka.

Ketahuilah ketika berkorban dengan ikhlas tanpa mengharap pernah kembali, diri kita sendiri menjadi seperti daun yang berlobang namun itu sebenarnya tidak mempengaruhi hidup kita. Kita akan tetap hijau dan indah, di mata Sang Pencipta.

Allah SWT memberikan rahmatnya dengan memberikan keseimbangan dan keselarasan, yaitu ada yang kuat dan ada yang lemah serta ada yang kaya dan ada yang (lebih banyak) miskin, tentu ada hikmahnya dibalik penciptaannya itu semua.
Bagi “daun hijau” , berkorban merupakan satu hal yang mengesankan dan terasa indah serta memuaskan. Dia bahagia melihat sesamanya bisa tersenyum karena pengorbanan yang ia lakukan. Ia juga melakukannya karena menyadari bahwa ia tidak akan selamanya tinggal sebagai daun hijau. Suatu hari ia akan kering dan jatuh. Demikianlah hidup kita, hidup ini hanya sementara kemudian kita akan mati. itu sebabnya isilah hidup ini dengan perbuatan-perbuatan yang mulia, yaitu ibadah, terutama ibadah hati ikhlas, sabar, syukur, cinta dan rendah hati.

sumber:http://butirtasbih.blogspot.com

Beda antara Cinta, Suka, dan Sayang

Dihadapan orang yang kau cintai,
Musim dingin berubah menjadi musim semi yang indah
Dihadapan orang yang kau sukai,
Musim dingin tetap saja musim dingin,hanya suasananya lebih undah sedikit

Dihadapan orang yang kau cintai
Jantungmu tiba-tiba berdebar lebih cepat
Dihadapan orang yang kau sukai,
Kau hanya merasa senang dan gembira saja.

Apabila engkau melihat kepada mata orang yang kau cintai,
Matamu berkaca-kaca
Apabila engkau melihat kepada mata orang yang kau sukai,
Engkau hanya tersenyum saja

Dihadapan orang yang kau cintai,
Kata-kata yang keluar berasal dari perasaan yang terdalam
Dihadapan orang yang kau sukai
Kata-kata hanya keluar dari pikiran saja.

Jika orang yang kau cintai menangis,engkaupun akan ikut menangis disisinya
Jika orang yang kau sukai menangis,engkau hanya menghibur saja.

Perasaan cinta itu dimulai dari mata sedangkan rasa suka dimulai dari telinga.
Jadi jika kau mau berhenti menyukai seseorang,cukup dengan menutup telingga,
Tapi apabila kau mencoba menutup matamu dari orang yang kau cintai,cinta itu
berubah menjadi tetesan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu
yang cukup lama.
"Tetapi selain rasa suka dan rasa cinta… ada perasaan yang lebih mendalam,yaitu
rasa sayang…rasa yang tidak hilang secepat rasa cinta.Rasa yang tidak mudah
berubah.
Perasaan yang dapat membuatmu berkorban untuk orang yang kamu sayangi.Mau
menderita demi kebahagiaan orang yang kamu sayangi.Cinta ingin memiliki,tetapi
sayang hanya ingin melihat orang yang disayanginya bahagia….walaupun harus
kehilangan.

Kisah Sebatang Bambu

Sebatang bambu yang indah tumbuh di halaman rumah seorang petani. Batang bambu ini tumbuh tinggi menjulang di antara batang-batang bambu lainnya.

Suatu hari datanglah sang petani yang empunya pohon bambu itu. Dia berkata kepada batang bambu,” Wahai bambu, maukah engkau kupakai untuk menjadi pipa saluran air, yang sangat berguna untuk mengairi sawahku?”
Batang bambu menjawabnya, “Oh tentu aku mau bila dapat berguna bagi engkau, Tuan. Tapi ceritakan apa yang akan kau lakukan untuk membuatku menjadi pipa saluran air itu.”

Sang petani menjawab, “Pertama, aku akan menebangmu untuk memisahkan engkau dari rumpunmu yang indah itu. Lalu aku akan membuang cabang-cabangmu yang dapat melukai orang yang memegangmu. Setelah itu aku akan membelah-belah engkau sesuai dengan keperluanku. Terakhir aku akan membuang sekat-sekat yang ada di dalam batangmu, supaya air dapat mengalir dengan lancar. Apabila aku sudah selesai dengan pekerjaanku, engkau akan menjadi pipa yang akan mengalirkan air untuk mengairi sawahku sehingga padi yang kutanam dapat tumbuh dengan subur.”

Mendengar hal ini, batang bambu lama terdiam….. , kemudian dia berkata kepada petani, “Tuan, tentu aku akan merasa sangat sakit ketika engkau menebangku. Juga pasti akan sakit ketika engkau membuang cabang-cabangku, bahkan lebih sakit lagi ketika engkau membelah-belah batangku yang indah ini, dan pasti tak tertahankan ketika engkau mengorek-ngorek bagian dalam tubuhku untuk membuang sekat-sekat penghalang itu. Apakah aku akan kuat melalui semua proses itu, Tuan?”

Petani menjawab batang bambu itu, ” Wahai bambu, engkau pasti kuat melalui semua itu, karena aku memilihmu justru karena engkau yang paling kuat dari semua batang pada rumpun ini. Jadi tenanglah.”

Akhirnya batang bambu itu menyerah, “Baiklah, Tuan. Aku ingin sekali berguna bagimu. Ini aku, tebanglah aku, perbuatlah sesuai dengan yang kau kehendaki.” Setelah petani selesai dengan pekerjaannya, batang bambu indah yang dulu hanya menjadi penghias halaman rumah petani, kini telah berubah menjadi pipa saluran air yang mengairi sawahnya sehingga padi dapat tumbuh dengan subur dan berbuah banyak.

HIKMAH
Pernahkah kita berpikir bahwa dengan masalah yang datang silih berganti tak habis-habisnya, mungkin Allah sedang memproses kita untuk menjadi indah di hadapan-Nya?

Sama seperti batang bambu itu, kita sedang ditempa, Allah sedang membuat kita sempurna untuk di pakai menjadi penyalur berkat. Dia sedang membuang kesombongan dan segala sifat kita yang tak berkenan bagi-Nya. Tapi jangan kuatir, kita pasti kuat karena Allah tak akan memberikan beban yang tak mampu kita pikul. Jadi maukah kita berserah pada kehendak Allah, membiarkan Dia bebas berkarya di dalam diri kita untuk menjadikan kita alat yang berguna bagi-Nya?

Seperti batang bambu itu, mari kita berkata, ” Ini aku Allah, perbuatlah sesuai dengan yang Kau kehendaki.”
Intinya kita Ikhlas menyerahkan diri kepada Allah. biarlah Dia yang mengatur hidup kita ini karena yang dikehendaki oleh Allah adalah yang terbaik untuk kita jalani.

sumber : dodyekaputra.com

NASEHAT PLATO KEPADA MURIDNYA

Kalian pasti familiar sama PLATO, Bapak Filsafat seorang filsuf dari Yunani, beliau adalah murid Socrates dan guru dari Aristoteles.

Suatu hari Plato didatangi oleh muridnya, merekapun berdiskusi.
Murid : "Guru, terus terang saya bingung dengan apa yang disebut sebagai CINTA dan PERNIKAHAN. Bisakah guru memberitahu saya seperti apakah cinta dan pernikahan itu ?

Setelah sempat berpikir sejenak Plato berkata pada muridnya : "Sebelum saya menjawab saya ingin meminta kamu melakukan sesuatu terlebih dahulu. Pergilah ke padang rumput di sebelah utara. Di musim semi seperti ini biasanya padang itu akan ditumbuhi oleh berbagai macam bunga yang indah. Carilah bunga yang menurutmu paling indah dan petiklah satu untuk kamu bawa kemari. Saat kamu menemukan bunga terindah itu, kamu akan menemukan cinta. Tapi ingat!!! Kamu hanya boleh berjalan maju sekali dan tidak boleh mundur lagi."

Berangkatlah sang murid itu ke padang rumput di sebelah utara dan 2 jam kemudian ia kembali pada Plato dengan tangan kosong. Plato : "Mengapa kamu tidak membawa bunga yang kuminta? Apakah di sana tidak ada bunga yang tumbuh?"

Murid itu menjawab dengan wajah suram : "Di sana ada banyak bunga yang indah, Guru. Masalahnya... setiap saya ingin memetik sebuah bunga, saya berpikir bahwa jangan-jangan di depan sana akan ada bunga yang jauh lebih indah. Karena saya terus berpikir demikian, akhirnya saya sampai di ujung padang dan tidak ada bunga lagi di sana."

Plato mengangguk dan berkata : "Ya, ITULAH CINTA.
Sekarang saya mohon kamu lakukan satu lagi permintaan saya. Pergilah ke hutan di sebelah selatan, dan tebanglah sebuah pohon yang menurutmu paling sehat dan kualitas kayunya paling bagus."
Pergilahlah sang murid itu ke hutan di sebelah selatan.

Satu jam kemudian pria itu kembali kepada Plato sambil membawa sebatang pohon.Plato tersenyum (tanpa menyeringai) dan bertanya : "Apakah kamu sudah menemukan pohon terbaik?"

Murid itu menjawab : "Kali ini saya tidak mau mengulangi kesalahan yang sama. Saya berjalan dan melihat sebuah pohon ini yang saya rasa baik dan tidak jelek-jelek amet . Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya . Karenanya segera saya tebang dan saya tidak lagi melihat-lihat pohon lain.. Saya yakin bahwa pilihan saya tepat dan segera membawanya ke sini."

Plato mengangguk-angguk (kali ini tersenyum lebar). Sesaat kemudian, ia berkata pada muridnya : "ITULAH PERNIKAHAN. Dan CINTA adalah ketika kamu dapat menahan keinginanmu akan kesempurnaan. Waktu tidak bisa berjalan mundur dan hanya cinta yang memungkinkan kamu menerima apa adanya. Lalu, PERNIKAHAN adalah kelanjutan dari CINTA itu sendiri, yaitu proses untuk mendapatkan kesempatan kedua. Ketika kamu terlalu menginginkan kesempurnaan dalam pernikahan, maka justru kamu tidak akan mendapatkan apa-apa."

MUSIK

Dilarang Merokok, Ruang Blog ber AC..Terima Kasih.

Cari Blog Ini

Entri Populer

STATISTIK

REKREASI

REKREASI
pantai bolihutuo
WELCOME TO MANTHOBLOG

Followers

Label

KATA BIJAK

Sifat orang yang berilmu tinggi adalah merendahkan hati kepada manusia dan takut kepada Tuhan.

MENGENAL SAYA

Foto saya
GORONTALO, GORONTALO, Indonesia
suka pada kejujuran dan tanpa basa basi
Powered By Blogger
Diberdayakan oleh Blogger.